Langsung ke konten utama

Komponen Penting Yg Menggerakan Pairs pada Forex

Masih banyak Trader yang hanya mengandalkan indikator sebagai acuan untuk membuka posisi saat trading, faktanya pergerakan harga pada market lebih banyak ditentukan oleh berita fundamental. Setidaknya berikut ini komponen yang sangat mempengerahui pairs (pasangan mata uang) pada pasar forex.

  • Komponen apa yg menggerakkan EUR/USD?
1. US Non Farm Payroll / Unemployment, menerangkan tingkat lapangan kerja baru di AS
2. Interest Rate, tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh FOMC
3. Federal Open Market Committee (FOMC) Rate Decisions, data tentang perubahan harga mata uang


4. US Retail Sales , ukuran kekuatan pengeluaran konsumen AS
5. Consumer price index (CPI), ukuran inflasi di Eropa
6. US Treasury Inflow Capital (TIC) Data, ukuran berapa banyak pembelian asing sekuritas negara itu terjadi
7. US Gross domestic product (GDP), ukuran pertumbuhan ekonomi
8. US Current Account, keseimbangan neraca perdagangan AS
9. US Trade Balance, European Trade Balance, proporsi tingkat export import kedua belah pihak
  • Apa yang menggerakkan USD/JPY?
Selain indikator ekonomi AS, ada data penting ekonomi Jepang yang perlu diperhatikan.
1. Bank of Japan Monetary Policy Meeting, memutuskan langkah-langkah untuk mempertahankan kekuatan mata uang Jepang / Yen
2. Japanese Trade Balance, keseimbangan neraca perdagangan Jepang
3. Gross domestic product (GDP), pertumbuhan ekonomi
4. Consumer price index (CPI), untuk ukuran tingkat inflasi
5. Industrial production index, ukuran aktivitas di sektor manufaktur Jepang
6. Retail sales , ukuran kekuatan pengeluaran konsumen
7. Tankan report, penilaian kondisi bisnis Jepang: proporsi antara bidang bisnis yang menjanjikan dan meragukan prospeknya.
8. Unemployment rate, tingkat pengangguran
  • Fundamental untuk GBP / USD
Semua indikator ekonomi AS harus diawasi, ditambah:
1. UK Housing Prices, Harga Perumahan Inggris adalah ukuran utama inflasi di Inggris.
2. Bank of England Meeting, membahas garis besar kebijakan moneter dan perubahan suku bunga mata uang
3. UK Unemployment rate, tingkat pengangguran di Inggris
4. UK Retail Sales, ukuran kekuatan pengeluaran konsumen di Inggris

Postingan populer dari blog ini

Rahaia Paul Rotter Sang Scalper Trading Dunia

Pada tahun 2003, suatu broker di London mencatat bahwa salah satu customer nya telah membukukan volume trading yang paling tinggi selama 8 tahun berturut-turut. Adalah Paul Rotter seorang trader sukses dengan jumlah lot trading rata-rata sebesar 3 juta setiap bulan dan berhasil membukukan 65 – 78 juta dollar setiap tahunnya. Tidak dapat dibantah, Paul Rotter adalah salah satu seorang scalping trader sukses di muka bumi ini. Sukses trading Paul Rotter dimulai ketika ia bersama Kinski (salah satu teman dekatnya) membuka Greenhouse, suatu firma finansial. Dari modal awal sebesar $526,000, dalam tiga bulan kemudian Greenhouse telah membukukan profit $6,5 juta. “Paul terkadang bertindak kontroversial, beberapa trader di firma kami tidak menyukainya karena dia selalu mengganti-ganti posisinya secara cepat”, kata Kinski.

BIJAKSANA DALAM TRADING FOREX

Forex...memang betul betul menjanjikan, menjanjikan profit 1000%, menjanjikan profit 100%, menjanjikan profit 10% , menjanjikan MC, menjanjikan rumah tangga bahagia, menjanjikan rumah tangga berantakan, menjanjikan persahabat semakin erat, menjanjikan persahabatan berantakan, menjanjikan kesehatan dan kesakitan,  menjanjikan panjang angan angan, menjanjikan cepat kaya raya..janji janji itu semua pernah masuk dalam kehidupan saya, akhirnya saya harus bijaksana dalam memilih janji janji tersebut... karena ternyata $1 adalah margin atau profit yang berharga. apa lagi ?

Kursus Trading Forex Terbaik Indonesia .:. Forecast Usd Jpy mei 2016 - SEMARANG

Kursus Trading Forex Terbaik Indonesia .:.  Forecast Usd Jpy mei 2016 - BELAJAR FOREX SEMARANG USD/JPY hit 105.55, the lowest level since October 2014. Then US currency managed to get a bit higher thanks to brighter comments of the Federal Reserve’s members. US economic data were mixed: ISM manufacturing index disappointed, but services index exceeded expectations. American nonfarm payrolls also missed expectations. All in all, at this point strengthening in the greenback looks more like a correction or consolidation. The main reason behind the yen’s strength was the lack of monetary stimulus from the Bank of Japan in April. Forex intervention to weaken yen are unlikely at this point with Japan hosting the next key G7 meeting on May 26-27, especially if further decline in USD/JPY is gradual.   Another important factor for USD/JPY is the market’s risk sentiment, with which the pair is closely correlated. Japanese stocks are declining because of the weak corporate earnings,