Langsung ke konten utama

Belajar Trading Forex EurUsd

Belajar Trading Forex EurUsd


Hari ini kita akan melihat perkembangan pasangan mata uang EUR/USD. Minggu lalu mata uang Euro berhasil mengembalikan posisinya yang sempat anjlok namun minggu ini Euro kembali kembali loyo terhadap dolar AS. Today we will take a look at the EUR/USD currency pair.
Melemahnya euro diduga dipicu oleh pengenduran kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. Suku bunga untuk zona euro saat ini adalah 0.00%. Penurunan lebih lanjut atau paket stimulus pembelian obligasi mungkin dapat terjadi dalam waktu dekat. Namun diperkirakan euro saat ini sedang mengalami tekanan yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama, fundamental terbaru telah mengecewakan para investor. Untuk hari ini saja laporan produksi industri Jerman keluar dan hasilnya tidak sesuai dengan perkiraan dan menunjukkan bahwa pelaku ekonomi terkuat di Eropa juga sedang kesulitan. Selain itu ada pula ketidakpastian politik dari Italia dan Inggris.
Sentimen terhadap dolar Amerika saat ini termasuk netral. Laporan ekonomi dari AS pun tidak terlalu buruk, bahkan peningkatan suku bunga baru-baru ini juga tidak melemahkan dolar sama sekali. Dolar menerima dukungan di tengah ketidakpastian pasar karena dapat digunakan sebagai safe asset.Walaupun hari ini dolar sedikit melemah terhadap Yen Jepang, dolar AS masih lebih kuat dibandingkan Euro dan mendorong turun nilai pasangan EUR/USD.
Dalam jangka waktu mingguan, kita dapat melihat titik pivot untuk pasangan yang terletak di 1,1100, dengan harga saat ini diperdagangkan di bawahnya. Level dukungan mingguan terletak di 1,1036 dan 1,0923. Resistansi mingguan terletak di 1,1173 dan 1,1237. Indikator analisis teknis merekomendasikan penjualan yang kuat dalam jangka menengah.

Postingan populer dari blog ini

Rahaia Paul Rotter Sang Scalper Trading Dunia

Pada tahun 2003, suatu broker di London mencatat bahwa salah satu customer nya telah membukukan volume trading yang paling tinggi selama 8 tahun berturut-turut. Adalah Paul Rotter seorang trader sukses dengan jumlah lot trading rata-rata sebesar 3 juta setiap bulan dan berhasil membukukan 65 – 78 juta dollar setiap tahunnya. Tidak dapat dibantah, Paul Rotter adalah salah satu seorang scalping trader sukses di muka bumi ini. Sukses trading Paul Rotter dimulai ketika ia bersama Kinski (salah satu teman dekatnya) membuka Greenhouse, suatu firma finansial. Dari modal awal sebesar $526,000, dalam tiga bulan kemudian Greenhouse telah membukukan profit $6,5 juta. “Paul terkadang bertindak kontroversial, beberapa trader di firma kami tidak menyukainya karena dia selalu mengganti-ganti posisinya secara cepat”, kata Kinski.

BIJAKSANA DALAM TRADING FOREX

Forex...memang betul betul menjanjikan, menjanjikan profit 1000%, menjanjikan profit 100%, menjanjikan profit 10% , menjanjikan MC, menjanjikan rumah tangga bahagia, menjanjikan rumah tangga berantakan, menjanjikan persahabat semakin erat, menjanjikan persahabatan berantakan, menjanjikan kesehatan dan kesakitan,  menjanjikan panjang angan angan, menjanjikan cepat kaya raya..janji janji itu semua pernah masuk dalam kehidupan saya, akhirnya saya harus bijaksana dalam memilih janji janji tersebut... karena ternyata $1 adalah margin atau profit yang berharga. apa lagi ?

Kursus Trading Forex Terbaik Indonesia .:. Forecast Usd Jpy mei 2016 - SEMARANG

Kursus Trading Forex Terbaik Indonesia .:.  Forecast Usd Jpy mei 2016 - BELAJAR FOREX SEMARANG USD/JPY hit 105.55, the lowest level since October 2014. Then US currency managed to get a bit higher thanks to brighter comments of the Federal Reserve’s members. US economic data were mixed: ISM manufacturing index disappointed, but services index exceeded expectations. American nonfarm payrolls also missed expectations. All in all, at this point strengthening in the greenback looks more like a correction or consolidation. The main reason behind the yen’s strength was the lack of monetary stimulus from the Bank of Japan in April. Forex intervention to weaken yen are unlikely at this point with Japan hosting the next key G7 meeting on May 26-27, especially if further decline in USD/JPY is gradual.   Another important factor for USD/JPY is the market’s risk sentiment, with which the pair is closely correlated. Japanese stocks are declining because of the weak corporate earnings,